Hana-chan menjadi seorang bocah yang bertanggung jawab tak hanya untuk sekolahnya, tetapi juga mengurus ayahnya dan ibunya yang sakit kanker. Saat usianya yang masih sangat kecil, Hana-chan sudah melakukan apa yang banyak orang dewasa kerjakan di rumah sehari-hari, seperti melipat cucian, membersihkan bak mandi dan rumah, memasak, serta menyiapkan makanan untuk dirinya dan keluarga.
|
Cerita yang sangat menyentuh itu dimulai, saat ibu Hana, Chie, seorang penderita kanker payudara, menikah dengan ayah Hana, Shingo Yasutake, pada musim panas 2001. Awalnya, Chie berasumsi bahwa dia tidak mampu hamil. Tapi keajaiban datang, tiga tahun setelah menikah dia menerima kabar terbaik dalam hidupnya saat tahu bahwa ia mengandung Hana-chan.
"Bertemu putriku memang merupakan keajaiban dalam hidupku. Aku menghargai dia sepanjang hidupku, lebih dari aku mencintai diriku sendiri," ungkap Chie dalam tulisan blognya seperti dilansir Good Times.
Namun, segalanya tak berakhir baik karena sel-sel kanker Chie tumbuh kembali saat Hana masih berusia sembilan bulan. Pada saat itu, Chie sudah tahu bahwa mungkin hidupnya sudah tak lama lagi. Hal tersebut mendorongnya agar meninggalkan sesuatu untuk Hana.
"Apakah saya menderita kanker atau tidak, saya pasti mati lebih dulu. Inilah mengapa saya harus mati tanpa penyesalan," jelas Chie.
"Saya ingin membuat anak perempuan saya bisa melakukan apapun sendiri. Saya hanya ingin membantunya sehingga suatu hari nanti, saat dia menjadi mandiri, dia bisa menjaga dirinya sendiri," lanjutnya.
|
Chie mengerahkan kekuatannya untuk mengajarkan Hana segala keterampilan penting untuk bertahan dalam kehidupan sejak putrinya berusia empat tahun. Ia mengajarinya cara memasak makanan, melakukan pekerjaan rumah tangga, dan secara keseluruhan menjadi orang yang benar-benar bertanggung jawab.
"Hana-chan, tahu bagaimana memasak itu penting dalam hidupmu. Saya mengajarimu cara memegang pisau dan melakukan pekerjaan rumah tangga. Pendidikannya tidak lengkap tanpa mengetahui keterampilan bertahan hidup ini. Selama ia sehat dan mandiri, ia bisa bertahan di mana saja," kata Chie.
Sayangnya, kesehatan Chie secara keseluruhan memburuk drastis. Setahun setelah ulang tahun Hana yang keempat, kankernya telah menyebar melalui beberapa organ tubuhnya, termasuk hati dan paru-paru. Hal ini membuatnya merasa sakit sangat tak tertahankan, dan pada tahun 2008, Chie pun menghembuskan nafas terakhirnya, meninggalkan putri dan suaminya.
|
Tak mungkin melupakan semua yang terjadi dalam hidup Hana. Jadi bertahun-tahun setelah ibunya meninggal, Hana menulis sepucuk surat kepada ibunya yang berjudul "To Mama".
"Aku ingin mengatakan sesuatu kepada Anda. Aku bisa membuat bento secara keseluruhan sekarang. Bukankah kamu terkejut Aku tidak menangis lagi. Aku melakukan yang terbaik," kata Hana.
|
Sebagian besar entri blog Chie disusun menjadi sebuah buku yang dirilis oleh Shingo, berjudul "Hana-chan no Miso Shiru: 8 Life Lessons from Yasutake Family,". Kini buku tersebut pun menjadi penjualan salah satu buku dengan penjualan terbaik di Jepang.
(agm/agm)
0 Response to "Ada Kisah Haru di Balik Gadis Kecil 4 Tahun yang Jago Masak dan Cuci Piring"
Posting Komentar