Selama membimbing dan menemani, Elvira memang melihat jika perjuangan Ika tidaklah selalu mulus. Wanita asal Jawa Timur itu juga menyaksikan transformasi Ika yang menurutnya memang pantas menang. Karenanya, saat Ariska menyandang mahkota Miss Grand International 2016, ia pun ikut bahagia dan menangis.
"Waktu Ariska menang, kami sama-sama menangis di telepon. Ika waktu itu memang punya ekspektasi tinggi (di Putri Indonesia 2015) dan ini adalah hadiah untuk dia. Intinya, selama mau berusaha, jalan bisa dicari. Dia dulu sempat breakdown, kecewa nggak menang," kata Elvira.
Sebagai mentor, Elvira menyiapkan wanita yang akrab disapa Ika tersebut agar maksimal berkompetisi. Apalagi sejak awal Putri Indonesia, ia melihat jika Ika tampak potensial seperti bunga yang belum mekar sehingga perlu 'disiram', 'dipupuk', dan 'dirawat'.
"Saya bilang kalau kamu mau di-support harus nurut dan disiplin. Kalau berkompetisi, badan harus bagus, harus peduli kecantikan, perawatan dari atas sampai bawah. Dalam pembawaan diri, diajarkan cara speech, menjawab Q & A, menciptakannya supaya apik dan meyakinkan," kata Elvira.
Salah satu bimbingan Elvira yang membuat Ika berhasil menyabet juara adalah pidato mengenai korban perang. Dalam pidato tersebut, Ika menyebutkan bahwa dirinya adalah anak tentara sehingga mengerti betul dampak perang. Latarbelakang itu pun cocok dengan misi yang dibawa Organisasi Grand International yakni melawan perang dan kekerasan.
"Ika berbeda dari yang lain karena anak tentara sehingga pas dengan tema Stop War and Violence. Jadi orang yakin itu bukan omongan saja tapi memang dari hati," ungkap Elvira.
(ami/ami)
0 Response to "Elvira Devinamira Sukses Jadi Mentor Ariska di Miss Grand International 2016"
Posting Komentar