Sejak Donald mencalonkan diri menjadi presiden Amerika, Ivanka memiliki peran besar mulai dari memperkenalkan ayahnya ke seluruh warga Amerika Serikat dalam Konvensi Nasional Partai Republik hingga berbicara mengenai kebijakan yang akan diterapkan sang ayah jika menjadi presiden. Wanita 35 tahun itu juga kerap memberikan pembelaan yang pintar ketika ayahnya ataupun dirinya diserang kritik.
Seperti ketika sekelompok orang menyatakan boikot pada produk fashion buatannya, Ivanka memilih menanggapinya dengan santai. ""Menyenangkannya hidup di Amerika adalah orang bisa melakukan apapun yang mereka mau. Tapi aku lebih suka bicara pada jutaan, 10 juta wanita Amerika yang merasa terinspirasi dengan brand milikku dan pesan yang coba aku sampaikan," demikian kata Ivanka saat diwawancara Good Morning America.
Sebagai anak sulung Donald, Ivanka tak henti-hentinya memberikan dukungan pada ayahnya yang kerap dikritik karena berbagai kasus, seperti kasus pelecehan wanita. Pernah dalam wawancara dengan Sunday Times of London, ibu dua anak itu mengatakan ayahnya sebenarnya seorang feminist.
![]() |
"Itulah alasannya aku menjadi wanita seperti sekarang aku ini," ujar Ivanka. Sehari-harinya, sebagai anak dari Donald Trump, Ivanka ikut membantu mengelola usaha ayahnya. Dia juga memiliki bisnis sendiri yang bergerak di bidang fashion.
Melalui lini busananya, wanita 34 tahun itu berusaha mengkampanyekan dukungannya pada wanita bekerja. Dia menggunakan hashtag #WomenWhoWork di banyak postingan media sosialnya sebagai bentuk solidaritasnya pada wanita bekerja. Dia bahkan merilis buku berjudul Women Who Work: Rewriting the Rules for Success.
"Aku mencoba memberdayakan para wanita di semua aspek kehidupan mereka. Dan aku sudah melakukan ini jauh sebelum kampanye presiden," ujar istri dari Jared Kushner itu.
![]() |
Selain menjadikan dirinya sebagai contoh sukses bagaimana Donald mendidik anak, Ivanka juga kerap meyakinkan pada para calon pemilih ayahnya semasa kampanye bahwa pria berambut pirang itu adalah sosok yang baik. Kepada dirinya dan keempat saudaranya, sang ayah selalu menanamkan nilai-nilai positif dalam menjalani kehidupan.
"Dia menunjukkan pada kami bagaimana menjadi tahan banting, bagaimana menghadapi tantangan dan bagaimana berusaha dalam segala hal yang kami lakukan. Dia mengajarkan kami bahwa tidak ada yang tidak bisa kami capai jika kami memiliki visi dan semangat serta etika kerja yang baik," tuturnya.
Selama masa kampanye, Donald sendiri juga sering memuji Ivanka. Menurut pengusaha kaya itu, putrinya punya pengaruh besar dalam pembuatan kebijakan mengenai pengasuhan anak-anak dan undang-undang tenaga kerja. Saat kampanye di Iowa misalnya, dia menyebut Ivanka mendorongnya sangat keras agar bisa membuat kebijakan biaya pengasuhan anak lebih terjangkau dan mudah diakses.
![]() |
Dengan segala keterlibatan Ivanka tersebut tidak mengherankan jika kini muncul pertanyaan, mungkinkah Ivanka juga duduk dalam kabinet menteri ayahnya. Pertanyaan itu pernah diajukan kepada Donald pada Agustus 2016. Dan dia bilang, "Orang-orang memang selalu bilang padaku aku harus memasukkan Ivanka sebagai menteri. Dia memang sangat populer dan telah bekerja sangat bagus. Kalian semua tahu bagaimana Ivanka."
Meski berpeluang menjadi menteri dalam kabinet ayahnya, Ivanka belum pernah membuat pernyataan terkait hal tersebut. Dia lebih memilih fokus pada bisnisnya dan keluarganya. Sehari setelah ayahnya dinyatakan menang pemilihan presiden Amerika Serikat pun dia tampak langsung kembali bekerja. Donald sendiri pun pernah bilang, dia tidak akan memikirkan berbagai perusahaan yang dimilikinya karena dia memiliki Ivanka dan putranya Eric yang bisa mengelola semuanya.
(eny/eny)
0 Response to "Donald Trump Menang Pilpres AS, Akankah Ivanka Trump Jadi Menteri?"
Posting Komentar