3 Wanita Cantik yang 'Mati-matian' Bela Donald Trump Jadi Presiden AS

Jakarta - Jika rajin mengikuti perkembangan kampanye dan pemilu presiden AS melalui pemberitaan TV internasional, mungkin Anda familiar dengan wajah ketiga wanita ini.

Mereka adalah pendukung loyal Donald yang saat muncul di TV mati-matian membela sang calon presiden AS dari Partai Republik itu. Tidak hanya berperawakan menarik, mereka juga pintar dan jago berdebat.

Bukan Melania, istri Trump, atau pun putri pertamanya, Ivanka. Siapa mereka?

1. Kayleigh McEnany

Foto: Facebook

Sebagai analis politik dan pendukung Trump, Kayleigh sering diikutsertakan dalam diskusi dan wawancara di stasiun TV CNN. Usianya baru 28 tahun, tapi ia telah memegang gelar hukum dari tiga universitas berbeda, yakni Harvard, Georgetown, dan Oxford.

Selain melalui berbagai penampilannya di TV, Kayleigh juga vokal menyuarakan dukungannya terhadap Trump di Twitter. "Trump menang, tidak diragukan - mengekspos kebohongan Clinton dan berfokus pada masalah penting," kicau dia usai debat ketiga Clinton-Trump beberapa waktu lalu.

2. Scottie Nell Hughes

Foto: Stephen Lovekin/Getty Images

Scottie adalah jurnalis politik dan editor di sebuah situs berita berhaluan konservatif. Dengan pengalamannya itu, pemegang gelar Cum Laude di bidang ilmu politik dari University of Tennessee, AS, ini kerap menjadi panelis dan tamu di berbagai stasiun TV.

Belum lama ini, ia menjadi pusat perhatian lantaran terlibat debat panas dengan panelis lain dalam sebuah segmen bincang-bincang yang disiarkan secara langsung oleh CNN.

Perdebatan itu menyoal video bualan vulgar Trump 10 tahun lalu yang dianggap sebagai pelecahan seksual terhadap wanita. Di acara itu, Scottie dikritik habis-habisan karena masih mendukung Trump terlepas dari bualan tersebut. "Jangan menyebut kata (vulgar yang diucapkan Trump di video) itu. Putriku sedang menonton!" tegas ibu dua anak itu.

3.

Foto: Mark Wilson/Getty Images

Aktif dalam Gerakan Tea Party Amerika dan Partai Republik, Katrina ditunjuk sebagai juru bicara kampanye Trump. Sebelumnya, wanita 40 tahun ini vokal mendukung Ted Cruz (rival Trump saat pemilihan kandidat di Partai Republik) saat maju di pemilu presiden AS 2012 silam.

(dng/ami)